A. Teknologi Benih
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai
cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik dari benih,
yang mencakup kegiatan-kegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan
pelepasan varietas, produksi benih, pengelolaan, penyimpanan, pengujian serta
sertifikasi benih (Feistrizer, 1975, dalam Sutopo, 2002:1). Kegiatan
dalam teknologi benih tersebut terbagi atas beberapa katagori. Kegiatan
tersebut bertujuan mencari benih yang baik. Diantara kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Pengembangan
varietas
2. Penilaian
dan pelepasan verietas
3. Produksi
benih
4. Pengelolaan/proses
pembenihan
5. Penyimpanan
6. Pengujian
dan sertifikasi
Benih adalah biji yang dipersiapkan
untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai
proses tumbuh yang besar (Anonymous, 2010). Beberapa jenis benih memiliki struktur
tambahan, seperti gulma, braktea,
spina, dan rambut yang membantu melindungi benih dari pelukaan burung
atau tikus. Posisi embrio dalam benih
dan sifat kulit pelindungnya merupakan pelengkap penting dari semua benih yang
sering terkena kekerasan berbagai proses mekanis dan penanganan pada saat panen
hingga masa tanam. Menurut
Sutopo, 2002:9, benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan
untuk tujuan penanaman.Biji merupakan bentuk tanaman mini (embrio) yang masih
dalam keadaan perkembangan yang terkekang.
Benih disini adalah tanaman yang digunakan untuk tujuan
pertanaman, sehingga masalah teknologi benih dalam ruang lingkup agronomi dapat
diartikan sebagai suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan
lapangan produksi dengan segenap unsur alam (iklim, tanah, air), tanaman, hewan
dan manusia untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal.
Sejarah perkembangan
perbenihan di Indonesia dimulai pada tahun 1905 ketika pemerintah Hindia
Belanda mendirikan Departemen Pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan
produksi tanaman rakyat.
B. Pembiakan Sexsual
Pertumbuhan pada
tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang
mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung
akar, dan kambium.Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung batang/akar
menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan dengan jaringan
meristem di kambium.Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem
primer atau disebut juga meristem apikal. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh
aktivitas jaringan meristem sekunder.Contoh jaringan meristem sekunder adalah
jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Perkembangan pada
tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa
jenis tumbuhan memiliki umur yang berbedabeda untuk berkembang menjadi dewasa.
Masa dewasa ditandai dengan kemampuan berkembang biak secara generatif. Jadi
ketika suatu tumbuhan telah membentuk bunga berarti tumbuhan itu telah dewasa
dan dapat bereproduksi secara generatif (menghasilkan biji). Biji merupakan
calon individu yang dapat tumbuh dan berkembang jika menemukan kondisi lingkungan
yang sesuai. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
antara lain, Hormon (auksin, giberilin, sitokinin, asam absisat), Faktor
genetik, faktor luar atau lingkungan (suhu, cahaya, kelembapan, oksigen,air dan
zat hara).
Peristiwa Metagenesis adalah terjadinya
pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu:
a.
Siklus seksual (generatif)
Pada
siklus seksual dihasilkan gametofit.
b.
Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus
aseksual dihasilkan sporofit.
Pada tanaman
Paku-pakuan pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet
betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan
terbentuk zigot.Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi
ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat
yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena
menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau
gametofit.Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase
gametofit dan sporofit.Tumbuhan lumut yang sering kamu jumpai merupakan fase
gametofit.Sedangkan tumbuhan paku yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase
sporofit.Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang
disebut metagenesis.