Subscribe:

Senin, 06 Desember 2021

TEKNOLOGI BENIH DAN


A.    Teknologi Benih
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik dari benih, yang mencakup kegiatan-kegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih, pengelolaan, penyimpanan, pengujian serta sertifikasi benih (Feistrizer, 1975, dalam Sutopo, 2002:1). Kegiatan dalam teknologi benih tersebut terbagi atas beberapa katagori. Kegiatan tersebut bertujuan mencari benih yang baik. Diantara kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Pengembangan varietas
2.      Penilaian dan pelepasan verietas
3.      Produksi benih
4.      Pengelolaan/proses pembenihan
5.      Penyimpanan
6.      Pengujian dan sertifikasi
Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar (Anonymous, 2010). Beberapa jenis benih memiliki struktur tambahan, seperti gulma, braktea, spina, dan rambut yang membantu melindungi benih dari pelukaan burung atau tikus. Posisi embrio dalam benih dan sifat kulit pelindungnya merupakan pelengkap penting dari semua benih yang sering terkena kekerasan berbagai proses mekanis dan penanganan pada saat panen hingga masa tanam. Menurut Sutopo, 2002:9, benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan penanaman.Biji merupakan bentuk tanaman mini (embrio) yang masih dalam keadaan perkembangan yang terkekang.
Benih disini adalah tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman, sehingga masalah teknologi benih dalam ruang lingkup agronomi dapat diartikan sebagai suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapangan produksi dengan segenap unsur alam (iklim, tanah, air), tanaman, hewan dan manusia untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal.
Sejarah perkembangan perbenihan di Indonesia dimulai pada tahun 1905 ketika pemerintah Hindia Belanda mendirikan Departemen Pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman rakyat.

B.     Pembiakan Sexsual
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium.Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung batang/akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium.Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder.Contoh jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa jenis tumbuhan memiliki umur yang berbedabeda untuk berkembang menjadi dewasa. Masa dewasa ditandai dengan kemampuan berkembang biak secara generatif. Jadi ketika suatu tumbuhan telah membentuk bunga berarti tumbuhan itu telah dewasa dan dapat bereproduksi secara generatif (menghasilkan biji). Biji merupakan calon individu yang dapat tumbuh dan berkembang jika menemukan kondisi lingkungan yang sesuai. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain, Hormon (auksin, giberilin, sitokinin, asam absisat), Faktor genetik, faktor luar atau lingkungan (suhu, cahaya, kelembapan, oksigen,air dan zat hara).
Peristiwa Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu:
a.       Siklus seksual (generatif)
Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
b.      Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.
Pada tanaman Paku-pakuan pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot.Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit.Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit.Tumbuhan lumut yang sering kamu jumpai merupakan fase gametofit.Sedangkan tumbuhan paku yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit.Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis.

0 komentar:

Posting Komentar